Senin, 23 Oktober 2017

Pembelajaran Matematika dengan Metode “Memancing” pada untuk Siswa Kelas II SD Muhammadiyah Sagan

Permasalahan utama pembelajaran di Indonesia adalah rendahnya kualitas minat belajar siswa terhadap setiap pembelajaran  yang dilakukan. Selama ini, pembelajaran kebanyakan dilakukan secara konvensional yang monoton, yaitu memberikan kertas soal. Hal ini menjadikan siswa bosan, malas dan pada akhirnya mengerjakan tugas dengan asal-asalan. Salah satu indikator rendahnya kualitas minat belajar siswa dapat dilihat dari hasil pembelajaran matematika yang tidak menggembirakan bagi guru. Untuk itulah dibuat sebuah permainan memancing (Baca: Metode Pembelajaran Menggunakan Alam). Permainan memancing yang dimaksud adalah siswa memancing soal-soal matematika. Permainan memancing ini sangat mudah dilakukan dan menimbulkan antusiame yang tinggi, karena siswa diajak bermain sekaligus belajar. Soal matematika yang awalnya membosankan menjadi terasa menyenangkan.




Permainan memancing soal matematika dibuat dengan cara yang sangat sederhana dan bahan-bahan yang mudah didapat. Seperti magnet yang bisa dibeli toko-toko permainan, kertas kosong yang telah dipotong kecil-kecil menjadi segi empat, segitiga, lingkaran atau bentuk apapun, yang sekaligus mengajarkan siswa mengenai materi bangun datar. Pada kertas tersebut ditulisi soal-soal matematika yang bervariasi modelnya, seperti bentuk soal matematika contohnya 2×6:3 dan soal cerita. Peralatan lain berupa peniti yang digunakan untuk mengkaitkan soal, tali (benang tukang) yang ujungnya diikat dengan magnet, dan sapu lidi yang digunakan sebagai kail. Jumlah kail dapat disesuaikan dengan jumlah siswa.
Proses pembelajaran matematika dengan cara memancing soal sangat mudah dilakukan oleh guru dan siswa, seperti halnya memancing ikan di kolam atau di laut.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah guru membuat batas kolam (bisa menggunakan tali rapia) kemudian letakan soal-soal di tengah dengan cara disebar.
Kedua letakan kail di samping batas kolam.
Ketiga berikan pengarahan tentang peraturan yang harus ditaati pada saat permainan memancing soal dimulai. Peraturannya adalah sebagai berikut:
  1. Siswa dilarang masuk ke dalam pembatas kolam, siswa hanya diperbolehkan memancing di luar pembatas kolam.
  2. Siswa mengambil kail di tepi kolam.
  3. Siswa hanya boleh mengambil satu soal setiap kali memancing, jika terpancing lebih dari satu soal maka harus dikembalikan ke kolam soal lagi kemudian dipancing kembali.
  4. Setelah mendapatkan satu soal, kail diletakan di tepi kolam kemudian siswa mengerjakan soal yang didapat.
  5. Setelah soal selesai dikerjakan, soal tersebut dikembalikan lagi ke kolam sebelum mengambil kail untuk memancing.
  6. Apabila siswa mendapat soal yang sudah pernah dikerjakan maka dikembalikan lagi ke kolam, kemudian memancing lagi untuk soal yang lain.
  7. Begitu seterusnya sampai waktu yang telah ditentukan habis.
  8. Semakin cepat siswa mengerjakan soal maka semakin sering siswa tersebut memancing soal.
Keempat adalah tahap evaluasi.
  1. Guru mengumpulkan kembali siswa dan menanyakan jumlah soal yang dapat dikerjakan.
  2. Guru mengoreksi hasil menghitung siswa kemudian diumumkan siapa yang paling banyak mengerjakan soal.
  3. Siswa yang paling banyak mengerjakan soal dan benar diberikan hadiah misalnya bintang prestasi.
Metode pembelajaran dengan cara “permainan memancing soal” memberikan banyak manfaat diantaranya :
  1. Antusias siswa yang tinggi, terbukti dengan meningkatnya jumlah soal yang dapat dikerjakan dalam waktu yang lebih singkat dibanding pada saat pembelajaran konvensional.
  2. Keaktifan siswa meningkat, terbukti dengan siswa yang biasanya hanya diam dan duduk dengan metode ini siswa menjadi lebih ceria dan aktif.
  3. Dapat menciptakan persaingan yang sehat antar siswa yang secara tidak langsung muncul dari permainan tersebut.

sumber : http://www.sekolahmenyenangkan.org/metode-memancing-pada-pembelajaran-matematika-untuk-siswa-kelas-ii-sd-muhammadiyah-gantiwarno/